Secara sekilas tidak ada yang menyangka keindahan berbagai kerajinan replika
binatang yang sangat indah itu adalah hasil kerajinan dari kaleng bekas.
Beraneka ragam replika binatang seperti burung merak, ayam jagi, burung garuda
dan binatang lain itu adalah karya Kusnodin, lelaki 51 tahun asal Magelang Jawa
Tengah. Kerajinan mengolah kaleng bekas menjadi replika binatang memang telah
menjadi sumber penghidupannya saat ini. Pasar untuk hasil kerajinannya
kebanyakan dibeli oleh orang asing yang berwisata di beberapa tempat di
Yogyakarta.
Satu buah kerajinan tangan dari kaleng bekas yang berupa replika binatang
buatan Kusnodin dijual Rp 145.000 hingga Rp 450.000. Harga tergantung pada
kerumitan pengerjaan dan besar-kecilnya ukuran replika binatang. Pemasaran
untuk kerajinan replika binatang dari kaleng bekas ini dipasarkan di berbagai
gleri kerajinan tangan di sejumlah daerah tujuan wisata mancanegara. Yogyakarta
merupakan satu dari sekian kota yang biasa dipasok Kusnodin.
Proses membuat kerajinan replika binatang dari kaleng bekas ini telah
dilakukan Kusnodin sejak 1987. Rasa penasarannya pun diwujudkan dengan memulai
mencoba membuat replika binatang yang sederhana. Namun ternyata usaha awal itu
kurang sukses. Hasil kerajinan replika binatang produksinya tidak karuan
bentuknya.
Namun kegagalan tersebut tidak menyurutkan kegigihan dan semangatnya untuk
membuat kerajinan replika binatang dari kaleng bekas. Dengan tekun ia mengamati
beragam binatang lengkap dengan detailnya. Setelah mempelajari dengan penuh
ketekunan akhirnya ia berhasi membuat replika binatang yang sangat mirip dengan
aslinya.
Proses produksi kerajinan replika binatang dari kaleng bekas ini dilakukan
Kusnodin di rumahnya di Dusun Pongangan, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Untuk membuat kerajinan replika binatang dari kaleng bekas ini , bahan baku
kerajinan yang dibuatnya adalah beragam kaleng bekas. Kaleng itu berasal dari
para pemulung. Untuk membuat replika binatang, mula-mula kaleng dibuka hingga
berbentuk lembaran. Setelah itu kaleng dipotong dan dibentuk sesuai dengan pola
yang diinginkan.
Setelah itu, kaleng yang telah disulap menjadi seperti bulu binatang itu
dirangkai dan disambungkan satu sama lain. Ada yang menggunakan lem, ada pula
yang memakai paku sebagai alat penyambungnya. Setelah disambung, bentuk
binatang seutuhnya pun tercipta.
Sebagai langkah finishing, Kusnodin melakukan proses pewarnaan, proses
pewarnaan sendiri memakai warna dasar kaleng. Dia hanya sedikit menambahkan
warna, terutama agar warna terlihat lebih bening dan mengilap saja. Untuk
menghasilkan replika binatang sampai siap jual, Kusnodin memerlukan waktu dua
minggu.
Untuk mengerjakan kerajinan replika binatang dari kaleng bekas ini, Kusnodin
dibantu oleh anggota keluarganya. Dulu sebelum krisis moneter 1998 banyak orang
yang membantu ikut bekerja padanya. Saat itu prosuksinya sangat banyak, hingga
diekspor ke berbagai negara. Namun karena kondisi krisis moneter tersebut
penjualannya menurun dan hanya terbatas pada galeri kerajinan saja.
Meski pasar eksport tidak lagi seperti dulu namun kerajinan replika binatang
Kunodin tetaplah laris di pasaran. Menurut lelaki yang pernah berprofesi
sebagai sopir angkot ini dari bisnis kerajinan replika binatang kaleng bekas
ini bisa menghidupi keluarga dan menguliahkan dua anaknya hingga menjadi
sarjana. Selain itu mobil dari hasil bisnis kerajinan replika binatang dari
kaleng bekas bertengger di rumahnhya.
Saya tertarik untuk membeli replika nya.mhn kirim no kontak pengrajinya.dr.pal 085266595450
BalasHapus